This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 30 Maret 2012

Temukan Kristal aneh di Luar angkasa



Sebuah kristal aneh ditemukan di Rusia. Saat diteliti, kristal ini diketahui tak terbentuk di Bumi melainkan di luar angkasa. Ingin tahu?

Kristal yang disebut quariscrystal ini memiliki struktur aneh antara kristal biasa dengan kaca. Kristal ini sebelumnya hanya bisa didapat dengan menciptakannya di dalam laboratorium sebelum akhirnya ditemukan di Koryak Mountains, Rusia pada 2009.

Kini tim peneliti mengatakan, bahan kimia yang terdapat dalam kristal Rusia ini menunjukkan, kristal ini berasal dari meteorit. Quariscrystal ‘melanggar’ beberapa aturan simetri yang ada pada struktur kristal konvensional seperti dikutip UPI.

Proses alami pembentukan kristal ‘simetri terlarang’ ini sendiri tetap menjadi misteri.
“Bukti yang kami temukan menunjukkan, kristal ini hanya bisa terbentuk secara alami di kondisi astrofisik dan tetap stabil di kosmik,” kata Paul Steinhardt dari Princeton University

Tau gak sih Bro Ternyata air panas lebih cepet membeku dari pada air dingin?


Apakah air panas bisa membeku lebih cepat dari air dingin? wah, sekilas pertanyaan itu seperti pertanyaan bodoh saja. Justru inilah yang diteliti oleh para ilmuwan. Mari kita analisa sedikit. Air akan membeku dalam suhu 0 derajat Celcius.

Tapi jangan lupa bahwa air bisa membunuh bakteri E.coli dalam suhu 50 derajat Celcius dalam waktu yang lebih lama daripada air dingin di pantai New England yang bersuhu 15 derajat Celcius yang dalam proses menjadi es. Dari fakta itu kita bisa berasumsi bahwa air panas bisa membeku lebih cepat daripada air dingin, dalam kondisi tertentu.

Keanehan alam ini disebut sebagai efek Mpemba, diambil dari nama pelajar SMA Tanzania, Erasto Mpemba yang pertama kali mengobservasi keadaan itu pada tahun 1953. Efek Mpemba terjadi ketika dua bagian air dengan temperatur berbeda terekspos dalam kondisi subzero, dan airyang lebih panas membeku lebih dulu. Observasi Mpemba ini sudah dicocokkan dengan sejumlah pemikiran lebih dulu, seperti Aristoteles, Rene Descartes, dan Francis Bacon, yang juga berpikir bahwa air panas bisa membeku lebih dulu daripada air dingin.

Evaporasi adalah penjelasan yang paling masuk akal untuk keadaan ini. Ketika air panas diletakkan dalam kontener terbuka mulai mendingin, pengurangan massa secara keseluruhan terjadi bersamaan dengan evaporasi air. Makin sedikit jumlah air yang membeku, maka jumlah waktu yang diperlukan juga makin kecil. Tapi ini juga tak selalu berhasil, terutama ketika dilakukan pada kontener tertutup yang mencegah evaporasi.

Bisa jadi evaporasi bukan satu-satunya alasan kenapa air panas bisa beku lebih cepat. Adanya distribusi temperatur tak seragam di dalam air juga bisa menjelaskan mengenai terjadinya efek Mpemba. Air panas naik ke atas kontener sebelum shu itu pergi, menggantikan air dingin yang ada di bawahnya. Gerakan air panas naik dan air dingin turun ini disebut konveksi terkini.

Nah, kalau kamu mau membuat es batu di ruang pembeku kulkas, lebih baik memakai air panas saja agar cepat beku, dan cepat minum es…segaaarrr!

Apakah Alien itu benar2 Ada?

Pertanyaan seputar apakah ada kehidupan lain di luar planet Bumi merupakan salah satu dari 3 pertanyaan yang paling sering diutarakan pada para ilmuwan dan astronom. Dua pertanyaan lain adalah apakah Alien benar-benar ada dan apa yang terjadi jika kita terhisap ke black hole.

Menurut Charles Liu, profesor astrofisika dari City University of New York Staten Island dan peneliti dari Hayden Planetarium at the American Museum of Natural History, ia selalu mendapatkan setidaknya salah satu dari tiga pertanyaan di atas saat berada di ruang publik.


Hukum alam berlaku konsisten di seluruh penjuru alam semesta. Jika ada kehidupan yang bisa tumbuh di satu tempat, pastinya ada pula kehidupan serupa itu di tempat lain.

Selama bertahun-tahun, ia mencari jawaban terbaik untuk ketiga pertanyaan itu berdasarkan bukti-bukti ilmiah yang ia temukan serta pendapat pribadinya. Adapun untuk menjawab apakah ada alien, berikut ini jawabannya:

"Ya. Alam semesta ini sangat sangat luas dan hukum alam berlaku sangat konsisten di seluruh ruang yang sangat luas tersebut," kata Liu, seperti dikutip dari Space, 28 Juni 2011. "Kemungkinan bahwa hanya ada satu kehidupan yang tumbuh berkembang di seluruh alam semesta tersebut hampir mencapai nol," ucapnya.

Liu menyebutkan, jika ada kehidupan yang bisa tumbuh di satu tempat, pastinya ada pula kehidupan serupa itu di tempat lain. Pertanyaan berikutnya, apakah makhluk luar angkasa ada?

"Ya. Tetapi apakah makhluk tersebut mendarat di Bumi? Jawabannya, tidak," ucap Liu. "Tidak ada satupun dari yang disebut-sebut sebagai bukti kemunculan makhluk luar angkasa (extraterrestrial) di Bumi mengandung air setelah diuji coba secara ilmiah," ucapnya.

Pertanyaan berikutnya, kata Liu, adalah apakah kita akan berkomunikasi dengan mereka?

Sejak pengiriman gelombang radio dilakukan dari planet Bumi, sinyal tersebut telah berjalan sekitar 50 juta tahun cahaya dari sini atau sekitar 300 triliun mil.

"Namun, galaksi Bima Sakti kita sendiri ukuran lebarnya mencapai 600 ribu triliun mil. Artinya, sinyal radio itu membutuhkan waktu berabad-abad sebelum bisa berhasil keluar dari galaksi ini," ucapnya. "Peradaban lain di galaksi ini, kalaupun ada, tidak memiliki peluang untuk menerima sinyal radio yang kita kirimkan, kecuali jika mereka benar-benar ada di dekat sini," ucapnya.

Begitu pula dengan kita, Liu menyebutkan. "Meski dengan berbagai upaya, kita nyaris tidak mungkin mendeteksi sinyal radio dari bintang terdekat. Apalagi dari bintang yang jauh jaraknya," ucap Liu.

Jika demikian, sebut Liu, apakah ada peluang bahwa kita akan mampu melakukan kontak dengan kehidupan extraterrestrial? "Kemungkinan selalu ada. Namun peluangnya sangat-sangat kecil," ucap Liu.

Ternyata Markas Alien terletak di danau rusia! Ahh... G percaya!



Pada Juli 2009, Pemerintah Rusia secara resmi merilis dokumen rahasia militer mengenai UFO mengikuti langkah beberapa negara lain di dunia. Dalam laporannya, militer Rusia menyebut bahwa UFO atau makhluk asing tidak dikenal ternyata sering dijumpai di perairan. Beberapa laporan tersebut menyinggung adanya peristiwa perjumpaan dengan makhluk tidak dikenal di beberapa danau misterius di wilayah eks Sovyet.
Sebenarnya, lama sebelum pemerintah Rusia merilis dokumen rahasia tersebut, sudah ada beberapa laporan dari berbagai saksi mata yang mengindikasikan adanya makhluk tidak dikenal di danau-danau di wilayah eks Sovyet. Laporan paling awal datang pada awal tahun 1900an.
Pada waktu itu sekelompok pemuda sedang menyelam di sebuah danau di Georgia dimana mereka menemukan sebuah gua bawah air yang dipenuhi dengan kerangka manusia. Anehnya, masing-masing kerangka memilki tinggi sekitar tiga meter. Penemuan serupa juga pernah terjadi disebuah danau bernama Issik Kul yang terdapat di sebelah utara pegunungan Tian Shan di Kyrgyzstan, masih di sekitar Rusia.
Ketika mendengar nama Issik kul, kita mungkin akan segera terbayang dengan sebuah tempat misterius dari episode Lord of the ring. Namun bertolak belakang dengan namanya yang terkesan angker, arti kata Issik kul sesungguhnya adalah air hangat?. Nama ini diberikan mengingat karakteristik unik yang ada padanya. Walaupun ia dikelilingi oleh bukit-bukit bersalju, air danau ini tidak pernah membeku.

Pada tahun 1930an, seorang pria bersama beberapa temannya sedang menjelajahi gua-gua disekitar danau Issik Kul. Di salah satu gua mereka menemukan tiga kerangka manusia, masing-masing setinggi tiga meter. Yang aneh dari kerangka ini bukan hanya tinggi badannya, namun juga ditemukan peralatan berbentuk sayap kelelawar dari perak yang dipakai oleh masing-masing kerangka.
Di lain tempat, pada awal tahun 1990an, seorang pria bernama D Povaliyayev sedang melakukan olahraga Hang Gliding di kota Kavgolov, Leningrad. Kota itu memiliki beberapa danau. Dan ia sedang berada di atas salah satunya. Ketika ia sedang melayang diatas danau tersebut, ia melihat objek seperti tiga ekor ikan raksasa sedang berenang di danau itu.
Ia menurunkan ketinggiannya dan akhirnya bisa melihat dengan jelas bahwa tiga objek tersebut ternyata tiga perenang dengan ukuran badan luar biasa dan mengenakan pakaian perak. Kisah ini kemudian juga diceritakan dalam bukunya yang berjudul “Letuchi Golladets” atau “Flying Dutchman” yang diterbitkan tahun 1995.
Disinilah sepertinya kesaksian-kesaksian para saksi ini mendapat peneguhan dari pemerintah Rusia. Laporan militer yang dirilis menceritakan satu peristiwa serupa di danau Baikal. Seperti diketahui, danau Baikal adalah danau terdalam di dunia dan dianggap sebagai salah satu danau paling misterius di dunia.
Para turis sering melihat objek dan cahaya aneh melayang diatas danau ini. Menurut dokumen angkatan laut Rusia, suatu hari pada tahun 1982, angkatan laut Rusia sedang melakukan latihan penyelaman rutin di Baikal.
Pada saat latihan dilakukan, Para penyelam Rusia melihat objek-objek aneh yang sedang berenang di dalam danau di kedalaman 50 meter. Objek-objek itu ternyata sepuluh perenang yang berpakaian perak. Dan yang luar biasa, masing-masing perenang memiliki tinggi sekitar tiga meter dan tidak terlihat menggunakan peralatan menyelam apapun.
Dikejutkan oleh situasi tersebut, komandan angkatan laut segera memerintahkan untuk menangkap paling tidak salah satu penyelam misterius tersebut. Tujuh penyelam Rusia segera diperintahkan untuk terjun. Dalam usaha ini, para penyelam tersebut masuk ke level kedalaman yang luar biasa. Namun tiba-tiba ada sebuah kekuatan yang tidak terlihat mendorong para penyelam Rusia kembali ke permukaan.
Menurut prosedur keselamatan, para penyelam yang baru muncul dari kedalaman harus segera masuk ke ruang dekompresi untuk menyesuaikan tekanan udara di tubuh mereka. Tiga penyelam Rusia tewas akibat terlambat di dekompresi.
Sampai saat ini, identitas para raksasa tersebut masih menjadi pertanyaan besar. Apakah mereka alien yang membangun markas rahasia di dasar danau-danau eks Sovyet ? Menariknya lagi, Bangsa Kyrgyztan memiliki sebuah legenda yang menceritakan adanya sebuah kota didasar danau yang dipimpin oleh raja bernama Ossounes. Apakah legenda ini berdasarkan pada kisah nyata? Mungkin kita tak akan pernah tahu.



Sumber: http://www.tahukahkamu.com/2011/07/ternyata-markas-alien-terletak-di-danau.html#ixzz1qfSfrLBT

 
Ternyata, semakin kurang seseorang memperoleh pendidikan, maka semakin cepat tualah orang tersebut, seperti hasil penelitian pada 400 pria dan wanita berikut.


Bukti DNA memperlihatkan sel penuaan lebih sempurna di orang dewasa yang tidak punya kualifikasi pendidikan dibandingkan dengan mereka yang punya gelar sarjana. Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal kesehatan Brain, Behaviour and Immunity.
Para peneliti berpikir pendidikan akan membuat orang hidup lebih sehat. Yayasan Jantung Inggris mengatakan penelitian yang dilakukan di London ini memperkuat perlunya usaha untuk mengatasi masalah kesenjangan sosial. Hubungan antara kesehatan dan status ekonomi sosial itu muncul dengan jelas lewat hasil penelitian ini.

Pendidikan menentukan tingkah laku.
Mereka yang miskin itu cenderung merokok, kurang berolahraga dan kurang punya akses untuk mendapatkan jaminan kesehatan dibanding mereka yang kaya. Selain itu, latar belakang pendidikan cenderung menjadi faktor penentu yang bisa mempengaruhi kondisi kesehatan mereka dalam jangka panjang. Hal ini disebabkan karena latar belakang pendidikan membantu orang mengambil keputusan yang lebih bagus terkait kondisi kesehatan mereka.

Andrew Steptoe, profesor dari University College London yang menggusung penelitian ini, mengatakan bahwa pendidikan adalah pertanda status sosial yang orang dapatkan dalam awal hidupnya. ''Penelitian kami menunjukan kondisi status sosial yang rendah itu mempercepat tumbuhnya sel penuaan,'' katanya.

Tim peneliti Professor Stetoe mengambil sampel darah dari lebih 400 orang dewasa berumur antara 53 dan 75 tahun.


Asal-Usul Kaus Kaki

 
Konon, kaus kaki sudah ada sejak jaman batu. Pasti dong, bentuk dan desainnya beda sekali dengan kaus kaki yang melekat di kaki saya saat ini. Saat itu, kaus kaki dibuat dari kulit binatang yang dililitkan di kaki.

Sebuah bukti ditemukan di mesir kuno, kaus kaki rajut sudah muncul abad 8 BC bahwa kaus kaki dibuat dari rambut kusut binatang. Kaus kaki ini dipakai oleh komedian di jaman itu.

Kemudian sejarah kian bergulir. Pada abad pertengahan, kaus kaki berwarna muncul. Kain berwarna dililitkan dan disokong dengan ikatan elastis pada kaki. Ikatan itu diletakkan di ujung atas kaus kaki agar tak melorot. Saat kaus kaki di abad pertengahan ini hanya digunakan oleh segelintir orang kaya di jaman itu saja.

Pada tahun 1490-an, celana pendek dan kaus kaki muncul sebagai ‘pasangan’. Keduanya kemudian muncul sebagai celana panjang ketat. Dibuat dari sutera yang berwarna, wool maupun beludru. Memasuki abad 15, rumah rajut mulai bermunculan di Perancis maupun Skotlandia. Hingga akhirnya tahun 1590 mesin rajut pun dibuat. Ini yang kian mendukung kaus kaki makin jamak penggunaannya.

Abad 17, katun makin banyak digunakan untuk kaus kaki. Orang Amerika juga menggunakan wool dan sutera. Warna kaus kakinya beragam dan menggunakan sutera yang bagus. Sebaliknya, orang biasa hanya memakai wool yang warnanya kecokelatan saja. Begitulah, kaus kaki makin berkembang dan banyak dipakai orang. Hiasan di pergelangan kaki yang kemudian kondang dengan nama ‘clocks’ menjadi hot fashion stuff di jaman itu.

Pada abad berikutnya, baik laki-laki maupun perempuan menggunakan kaus kaki yang terbuat dari sutera atau wool. Akhir abad 19, Victorians bersikeras agar laki-laki menggunakan kaus kaki dengan warna gelap. Terlebih setelah kematian Albert, suami dari Queen Victoria yang meninggal pada 1861. Tapi nyatanya warna gelap tak berhenti sampai disini. Dalam revolusi desain kaus kaki, warna gelap sengaja didesain untuk kaus kaki laki-laki.

Pada tahun 1930, mesin untuk memproduksi kaus kaki anyar kembali. Mesin rajutan kaus kaki dibuat lebih canggih dari sebelumnya dan tak lagi dijahit bersamaan.

Julian Hill kemudian menemukan polymer 6.6. Ini adalah jenis bahan yang digunakan untuk membuat kaus kaki dengan tampilan yang menyerupai sutera. Dua tahun sesudahnya, pada 1937, Du Pont mematenkan temuan ini. Padahal perusahaan ini dikomandani oleh Wallace Carothers. Wah, terang saja Wallace marah. Dia akhirnya menutup perusahaan ini.

Synthetic fibers kemudian dikenalkan pada dunia pada World’s Fair di New York pada 1939. Menjumput inisial dari NY alias New York, maka fiber itu dikenal sebagai “nylon”. Kaus kaki nilon pertama muncul di gerai-gerai New York pada May 15, 1940. Lebih dari 72,000 pasang laris terjual pada hari pertama

Ilmuwan berhasil kuak rahasia terbentuknya bumi

 
Berkat materi yang disebut Pyrite, ilmuwan Skotlandia mengaku berhail menguak kompisi pembentuk Bumi serta cara Bumi berevolusi.


Materi itu memberi ilmuwan pandangan kembali pada miliaran tahun silam di evolusi Bumi. Peneliti University of Edinburgh melakukan reka ulang bentuk kuno mineral yang mampu mengungkap rincian peristiwa geologi di masa lampau.

Analisa terperinci mineral ini memberi pandangan segar ke dalam kompisi Bumi sebelum terjadinya peristiwa yang disebut Great Oxygenation pada 2,4 miliar tahun silam ketika oksigen dilepaskan oleh bentuk awal bakteri.

Hal ini kemudian memberi bentuk baru pada tanaman dan kehidupan hewan dan mengubah laut dan atmosfer Bumi.

"Teknologi memungkinkan kami melacak proses ilmiah yang tak bisa dilihat hanya dari penelitian komposisi mineral saja yang bertujuan memahami cara zat-zat ini terbentuk, ujar Kepala Peneliti Ian Butler seperti dikutip UPI.

Hal ini memungkinkan ilmuwan lebih memahami kondisi geologi saat itu dengan lebih baik serta memahami cara lautan dan atmosfer berevolusi.

"Informasi baru mengenai Pyrite ini memberi banyak alat tajam untuk menganalisa evolusi awal Bumi dan cara terbentuknya planet," katanya.

Enter your email address: